Home

Subscribe:

Labels

Friday, 23 December 2011

My Real Idol

Idolaku… adalah sosok orang yang sederhana. Hidup dalam sebuah rumah yang biasa-biasa saja, kecil, dan tidak memiliki kesan ibarat sebuah rumah elit milik pejabat negeri. Beliau tidak terlalu suka dengan gaya hidup yang mewah, glamour, menghabiskan uang untuk belanja, traveling yang tidak bermanfaat, serta melakukan sesuatu yang menurutnya tidak penting. Namun, hal yang begitu tampak dari diri dan perilakunya adalah beliau hidup di dunia ini sebisa mungkin bisa berbuat lebih untuk orang terdekatnya dan melihat mereka bahagia.

Idola impianku… adalah suatu sosok yang mulai menginjak usia tuanya. Wajah putih yang semakin terlihat keriput, yang terkadang ditutupinya dengan goresan make up pembersih dan penyegar wajah. Tubuhnya yang kecil dan tidak begitu tinggi pun mulai renta. Beberapa kali beliau terlihat terbaring lemah di atas ranjang panjang yang sudah hampir 20 tahun menemani tidurnya. Yaap.. faktor usia membuatnya semakin kehilangan daya juang mudanya.


Idola inspirasiku… kini keseharian beliau hanya ditemani seorang suami yang begitu setia kepadanya, berpuluh-puluh tahun ada di sampingnya, menemani dalam suka-duka, tangis-tawa, susah-senang, dan sehat-sakitnya, serta seorang anak bungsunya yang masih menginjak bangku SMP yang masih sering merepotkannya. Mungkin beliau kesepian, itu pasti. Putra sulungnya kini tengah menempuh bangku kuliah semester 5 di sebuah universitas swasta, serta putra keduanya kini sedang menjadi mahasiswa baru semester 1 di salah satu universitas negeri terkemuka di Surakarta.

Idola yang begitu aku rindukan… adalah seseorang yang begitu berjasa di kehidupanku. Bila dihitung dengan hitungan matematis yang kompleks, entah itu aljabar linier, kalkulus, probabilitas, atau bahkan dengan menggunakan teknologi abad 21 secanggih apapun mungkin tak akan bisa dan tak akan pernah bisa menemukan nilai dari 0 sampai tak hingga yang tepat untuk menilai jasa-jasa besar beliau.

Idola real… pasti beliau lah “IDOLA REAL” dalam kehidupanku. Idola yang tak lebih dari seorang manusia biasa. Idola yang sungguh aku mengenalnya begitu dalam. Idola yang mempunyai ikatan batin denganku. Idola yang begitu sayang kepadaku dan sangat aku cintai. Idola yang tak henti-hentinya berdoa demi kesuksesanku. Idola yang selalu memberikan petuah dan nasihatnya kepadaku. Dan, seorang idola yang biasa dipanggil dengan sebutan “IBU”.

No comments:

Post a Comment